Tahukah Kita Sebenarnya Dibalik Mulanya Hari Raya Idul Adha?



Setiap 10 Zulhijjah, seluruh umat Muslim memperingati Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kuban. Dalam kalender masehi, Idul Adha tahun ini jatuh pada Jumat 1 September 2017. 

Yang kita kebanyakan tahu umumnya hari raya Idul Adha itu adalah hari potong kurban berupa sapi/lembu, kambing, domba dan di tanggal 10 zulhijjah adalah hari raya orang yang sedang haji yang pada saat itu sedang wukuf berkumpul dipadang Arafah. Yaa, umumnya seperti itu …

Tahukah kita sebenarnya Sejarah dibalik mulanya Hari Raya Idul Adha?

Perayaan Idul Adha yang disambut sukacita oleh umat Islam, ternyata menyimpan kisah yang menyedihkan dan menjadi inspirasi kita.
Idul Adha adalah hari untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Awal mula Idul Adha berangkat dari kisah Nabi Ibrahim yang kala itu diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail.

Kala itu, Allah mendatangi Nabi Ibrahim melalui mimpi yang terjadi berturut turut. Dalam mimpi tersebut Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra semata wayangnya yaitu Ismail yang masih berusia 7 tahun. Ismail adalah putra kesayangan dan satu satunya yang telah didambakan selama bertahun tahun. Sama seperti ayahnya, Ismail adalah sosok yang penurut, patuh dan taat kepada orangtua dan Allah. Mimpi Nabi Ibrahim yang merupakan wahyu dari Allah itu tentu membuatnya gundah gulana. Namun, saking cinta dan taatnya pada Allah, ia dengan lapang dada mau menyembelih anaknya.

Suatu hari, Nabi Ibrahim mendatangi Ismail untuk menyampaikan perintah Allah bahwa ia harus menyembelih putranya. Sungguh tak disangka, Ismail justru mengamini perintah dalam mimpi ayahnya tersebut.

Dirinya tidak merasa takut atau marah kepada ayah kandungnya. Hal tersebut dikarenakan mimpi itu merupakan wahyu dari Sang Khaliq. Mendengar jawaban dari anaknya, Nabi Ibrahim pun terkejut. Ia tak menyangka anak kesayangannya itu begitu ikhlas untuk menerima perintah Allah SWT. Namun, tak mudah bagi Nabi Ibrahim menjalankan perintah tersebut. pasalnya Setan terus menggoda dirinya agar membatalkan perintah itu. Tapi usaha setan gagal. Begitu pula yang terjadi ketika setan menggoda Ismail. Mereka juga mengalami kegagalan. Tidak ingin menyerah setan kemudian menggoda istri Nabi Ibrahim akan tetapi usaha tersebut pun tetap tak berhasil.

Tibalah waktu penyembelihan yakni tanggal 10 Zulhijjah, Nabi Ibrahim dan putranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah tersebut. nabi Ibrahim menyiapkan pedang yang sudah diasah dengan sangat tajam agar Ismail tak merasa kesakitan ketika disembelih. Ismail meminta sang ayah menutup mata agar tidak merasa iba ataupun ragu melaksanakan perintah dari Allah SWT. Namun ketika Nabi Ibrahim mulai menyembelih anaknya, pedang tersebut selalu terpental. Ismail kemudia berkata bahwa dirinya ingin tali pengikat yang ada ditangan dan kakinya dilepas. Hal itu dilakukan agar Malaikat dapat meyaksikan bahwa ia taat kepada Allah.

Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah merupakan peristiwa tradisional yang menjadi sejarah hari raya Idul Adha / Hari Raya Qurban yaitu ketika nabi Ismail As ditukar dengan seekor domba oleh Allah SWT.
Ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril-lah yang membawa domba serta menukarnya dengan Nabil Ismail. Pada saat itu, ditulisan bahwa semesta beserta isinya mengucapkan takbir demi mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran yang dimiliki oleh Ismail dan Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah yang berat tersebut.

Nah Sejarah dari Peristiwa tanggal 10 Zulhijjah itulah diperingati Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.