Rabu 09 Maret 2016 pagi hari
menjadi salah satu momen dari fenomena alam paling baik dan langka susah
didapatkan dilain waktu. Bahkan akan tercatat sebagai sejarah fenomena alam
yang berada di Negara kita. Banyak wisatawan asing dan lokal mendatangi
daerah-daerah di sekitar Indonesia yang bisa melihat Gerhana Matahari Total.
Para Peneliti Antariksa Luar Negeri
yaitu NASA , BMKG, serta Peneliti Pusat Sains Antariksa Dalam Negeri Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tidak akan melewatkan momentum
bersejarah ini dan juga melakukan kerjasama untuk meneliti guna kebutuhan
SAINS.
Dalam kerja sama ini, NASA dan
LAPAN akan mengamati lontaran massa korona matahari. Tim terdiri atas empat
orang peneliti Goddard Space Center NASA dan lima orang dari LAPAN.
Pada saat gerhana, karena cahaya matahari tak terlalu kuat, peneliti mendapat kesempatan lebih melihat bagian-bagian matahari. Korona memang selalu terlihat, tapi jutaan kali lebih terang ketimbang permukaan matahari--atau setara dengan bulan. Karena itu, biasanya korona menyatu dengan cahaya di sekelilingnya.
NASA akan memanfaatkan 3 menit kegelapan untuk mempelajari polarisasi cahaya yang datang dari bagian dalam korona. Mereka akan mencatat informasi penting terkait dengan temperatur serta kecepatan perpindahan elektron pada bagian tersebut.
Gerhana Matahari melintasi 12 provinsi di Indonesia, tetapi totalitas gerhana hanya terjadi di
delapan provinsi:
1. Pagai Utara,
Sumatera Barat
Pukul 06.20.22 | Bulan dan
matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.19.13 | Gerhana Matahari Total
Pukul 08.25.45 | Gerhana selesai
Pukul 07.19.13 | Gerhana Matahari Total
Pukul 08.25.45 | Gerhana selesai
2. Palembang,
Sumatera Selatan
Pukul 06.20.30 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.21.45 | Gerhana Matahari Total
Pukul 06.20.30 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.21.45 | Gerhana Matahari Total
Pukul 08.31.28 | Gerhana
selesai
3. Tanjung Pandang,
Bangka Belitung
Pukul 06.21.06 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.23.58 | Gerhana Matahari total
Pukul 08.35.48 | Gerhana selesai
Pukul 06.21.06 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.23.58 | Gerhana Matahari total
Pukul 08.35.48 | Gerhana selesai
4. Palangkaraya,
Kalimantan Tengah
Pukul 06.23.29 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.30.12 | Gerhana Matahari total
Pukul 08.46.54 | Gerhana selesai
Pukul 06.23.29 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 07.30.12 | Gerhana Matahari total
Pukul 08.46.54 | Gerhana selesai
5. Balikpapan,
Kalimantan Timur
Pukul 07.25.38 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 08.34.26 | Gerhana Matahari total
Pukul 09.53.41 | Gerhana selesai
Pukul 07.25.38 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 08.34.26 | Gerhana Matahari total
Pukul 09.53.41 | Gerhana selesai
6. Palu, Sulawesi
Tengah
Pukul 07.27.51 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 08.38.50 | Gerhana Matahari total
Pukul 10.00.35 | Gerhana selesai
Pukul 07.27.51 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 08.38.50 | Gerhana Matahari total
Pukul 10.00.35 | Gerhana selesai
8. Maba, Maluku Utara
Pukul 08.37.01 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 09.54.39 | Gerhana Matahari total
Pukul 11.23.06 | Gerhana selesai
Pukul 08.37.01 | Bulan dan matahari mulai bersinggungan
Pukul 09.54.39 | Gerhana Matahari total
Pukul 11.23.06 | Gerhana selesai
Empat
provinsi lain yang akan dilintasi gerhana sebagian adalah Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Lembaga antariksa Amerika NASA memilih
melakukan pengamatan dari Maba, Maluku Utara alasannya Karena ini area paling
timur sekaligus paling tengah dari lintasan
Gerhana Matahari Total (GMT)
di Indonesia berlangsung selama 1,5 menit-3 menit. Di pusat jalur gerhana,
gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat,
selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara,
selama 3 menit 17 detik.
Semoga Bermanfaat.
0 Comments