Apa saja? Mari kita tela-ah :
Bersosialisasi. Bukan berarti Anda harus menghabiskan setiap
kesempatan untuk tim. Melainkan, Anda perlu membuat beberapa waktu minimal
setiap minggu untuk tetap terhubung dengan orang-orang dalam tim.
Anda bisa pergi minum kopi bersama, dan
membicarakan tentang diri masing-masing. Memiliki hubungan sosial yang lebih
dalam akan membangun hubungan yang mendorong perilaku positif.
Tidak menyalahkan. Jangan melepas tanggung jawab pada karyawan.
Sebagai pemimpin sebuah tim, maka Anda harus bertanggung jawab secara penuh
untuk kesuksesan, maupun kegagalan mereka.
Pemimpin yang hebat tidak serta merta
membiarkan karyawan mereka, tidak beraturan, melainkan mengaturnya dengan baik.
Tentu saja bila seseorang bersalah, maka dia harus bertanggung jawab. Tetapi,
sebagai pemimpin Anda harus memberikan contoh yang baik untuk menyelesaikan
masalah daripada menyalahkan seseorang tidak karuan.
Beri dan terima saran. Ini adalah salah satu faktor yang penting
karena tanpa umpan balik, Anda akan mengalami gangguan komunikasi. Biarkan
anggota tim mengetahui bagaimana kinerja mereka dengan cara yang jujur dan
membangun.
Orang umumnya bersedia menerima dan bertindak
atas umpan balik yang membangun. Sehingga kebaikan akan datang secara teratur.
Jangan menunggu penilaian tahunan untuk meningkatkan produktivitas tim Anda.
Jangan lupa untuk meminta umpan balik tentang Anda juga sehingga akan terjalin
relasi yang positif.
Tulus. Pikirkanlah lagi, Anda berada dalam posisi
dengan pemilik kekuasaan tertinggi. Jelas Anda harus memproyeksikan citra sempurna.
Namun kesempurnaan menurut Anda, belum tentu dianggap hal yang sah untuk
beberapa orang.
Sementara itu Anda tidak bisa memaksakan
setiap orang bisa memahami. Oleh karena itu, bersikap lah tulus pada karyawan
dan jadi apa adanya.
Bagaimanapun sikap buruk Anda, bila bersikap
tulus, maka akan timbul koneksi pribadi yang akan membuat karyawan mengakui
Anda.
Dengar dan belajar. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk menjalin
hubungan dengan tim. Lakukan upaya agar Anda mendengarkan setiap masalah yang dimiliki
setiap individu.
Banyak orang menyukai pemimpin yang peduli
pada karyawannya. Dengan begitu mereka akan merasa dihargai sehingga melakukan
pekerjaan dengan lebih baik.
Untuk memberikan bimbingan pada karyawan
Anda, lupakan segala teknologi. Sebaliknya, lakukan tutor dengan bertatap mata.
Hargai karyawan. Rasanya 24 jam tidak pernah cukup bagi
seseorang untuk bekerja. Meskipun sedang liburan, terkadang seseorang tetap
melakukan pekerjaannya, atau bahkan untuk mengecek email dari kantor. Tentunya
hal ini akan membuat Anda sendiri kelelahan.
Akui kesalahan. Anda harus sadar, sebagai manusia juga
memiliki kelemahan sekalipun seorang pemimpin. Akui kesalahan yang Anda lakukan
dan ingatkan pekerja. Seringkali sebagai pemimpin, seseorang akan bersikap
pura-pura tidak tahu karena takut dinilai negatif. Mintalah umpan balik agar
Anda tahu apa yang harus dilakukan lain kali.
Positif. Perlu diingat bahwa perilaku positif bisa
menular, sama seperti perilaku negatif. Berkeliaran di kantor dengan wajah yang
masam tidak akan memberikan suasana yang kondusif. Sebaliknya, tim Anda akan
merasa risih dengan hal ini.
Pastikan bahwa Anda selalu bersikap positif.
Perilaku optimis mencerminkan hal yang baik pada diri Anda, juga membuat
sekeliling bahagia. Ingatlah, antusiasme itu menular, sehingga membuat kinerja
tim membaik.
Menjadi pemimpin yang bisa membuat karyawan
semangat bekerja, merupakan suatu prestasi yang bagus.
Selain membangun kinerja yang baik, menjadi
pemimpin yang menginspirasi juga bisa membangun relasi yang baik antara Anda
dengan karywan.
Semoga Bermanfaat.