Shalat Tahajud Sesuai Sunnah Nabi


Ibadah di waktu malam adalah ibadah yang paling tepat untuk membangun kekuatan mental manusia.

Firman Allah  :
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Al-Muzzammil / Makiah (73:6)


Karna itulah sejak masa silam para orang shaleh memiliki kebiasaan bermunajad kepada Allah SWT dimalam hari.
Sabda Rasulullah :
Lakukanlah qiyamul-lail, Karena ini kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. 
HR. Turmudzi


Nabi SAW bahkan menyebut shalat tahajjud sebagai shalat yang paling afdal setelah shalat wajib.
Sebagaimana sabda Nabi :
Shalat yang paling afdhal setelah shala wajib adalah shalat malam.
HR.Muslim

Waktu Shalat Malam
Waktu shalat malam adalah antara setelah isya sampai Shubuh. Shalat malam atau Qiyamullail boleh dikerjakan diawal malam , pertengahan malam, atau akhir malam. Ini semua pernah dilakukan oleh Rasulullah.

Sahabat Anas bin Malik – yang pernah menjadi pembantu Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam – menceritakan :

Setiap kami bangun agar ingin melihat Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam shalat malam, pasti kami bisa melihat beliau shalat. 
HR. Bukhari dan An-Nasai

Itu artinya , kami bisa menjumpai shalat malam yang dilakukan Nabi terkadang diawal malam, dipertengahan malam, dan terkadang diakhir malam.
Dan waktu yang utama untuk shalat malam adalah diakhir malam. Waktu itu adalah waktu yang paling  Mustajab untuk berdoa.

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Rabb kami-Tabaroka wa Ta’ala-akan turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman , 
“Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Akan aku mengampuninya.” 
HR.Bukhari dan Muslim.

Jika seusai tahajud masih ada waktu sisa, dianjurkan tidur sejenak sebelum masuk waktu subuh.

Apakah Shalat Tahajud Harus Tidur Dulu?
Ada 2 istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah dimalam hari.

 Pertama , Qiyamullail
 Kedua, Tahajud

Pada Ensiklopedia Fiqih Dinyatakan, Qiyamullail lebih umum dari Tahajud.
Qiyamullail mencakup semua kegiatan ibadah dimalam hari, baik berupa Shalat, membaca Al Quran, belajar mengkaji ilmu agama, dan juga Dzikir.
Sementara Tahajud khusus hanya untuk ibadah berupa Shalat. Lebih dari ibadah shalat tidak disebut tahajud.

Karna itulah sebagian ulama berpendapat untuk bisa disebut sebagai tahajud harus tidur dahulu,

Sebagaimana keterangan ar-Rafi’I – salah satu ulama Syafi’I – dalam kitab as-Syarhul Kabir. Jika itu dikerjakan sebelum tidur, tidak disebut tahajud, meskipun terhitung sebagai qiyamul-lail.
Meskipun ulama lainnya mengatakan bahwa ini bukan syarat. Artinya orang bisa langsung melakukan tahajud sekalipun dia belum tidur.

Semoga Bermanfaat.